Beritapilihan.web.id – PTSD (Post Traumatic Disorder) atau lebih dikenal dengan istilah trauma. Adalah kondisi kejiwaan yang terganggu akibat pernah menyaksikan atau mengalami sebuah peristiwa tragis. Misalnya menyaksikan orang terdekatnya ditewaskan, pernah terlibat kecelakaan hebat, sering mendapat siksaan sewaktu kecil, dan lain sebagainya.
Seseorang dengan trauma berpotensi memiliki kehidupan psikologi yang terhambat. Ini bisa berlaku dalam hal apa saja, termasuk kesulitan komunikasi, belajar, hingga minimnya rasa percaya diri. Maka dari itu, kondisi trauma berlebihan sebaiknya tak dibiarkan berlarut-larut.
Cara Mengatasi Trauma Paling Ampuh
Orang beranggapan bahwa trauma dapat diselesaikan melalui jalan pelarian. Pelarian kemana maksudnya? Menuju atau lewat jalan yang paling menyenangkan. Tapi sayangnya, persepsi tentang hal menyenangkan antara satu orang dengan lainnya tidak pernah sama persis.
Si A begitu senang menonton film, sementara si B tak pernah lepas dari bukunya, sedang si C suka pergi ke gym kalau dirasa pikirannya mulai penat. Di sisi lain ada si D dan E, mereka berdua punya hobi menggoda wanita di klub malam sambil menenggak minuman keras. Pada momen-momen tertentu mereka memacu diri bila perlu, dengan memakai narkoba dan begadang sampai teler.
Semoga ilustrasi di atas memberi pengertian bagi semuanya, bahwa tiap orang memiliki kesenangan berbeda-beda. Masalahnya sekarang, seberapa merugikan kesenangan itu setiap kali dilakukan? Kalau melihat ilustrasi tadi, tentu saja kesenangan si D dan E lah yang paling membahayakan. Tanpa perlu dijelaskan pun semua orang sudah tahu bahaya alkohol dan narkoba bagi kesehatan. Bukan hanya pada fisik, tetapi juga mental.
Mencoba hilangkan trauma menggunakan alkohol apalagi narkoba bukanlah sebuah keputusan bijak. Benda-benda terlarang itu malah akan menimbulkan dampak buruk, terlebih jika dipakai dalam jangka panjang.
Bagi orang yang memiliki trauma, disarankan untuk memperbanyak komunikasi dengan orang lain. Lebih baik lagi jika dirinya mampu menceritakan pengalaman buruknya itu kepada keluarga, kerabat, atau orang-orang tepercaya, seperti psikolog. Tidak mengakui trauma adalah hal yang buruk, karena sewaktu-waktu trauma itu bisa kembali menyerang.
Ketika ingatan kembali pada peristiwa tragis, segera alihkan pikiran dengan melakukan hal positif. Misalnya berdoa, berolahraga, membaca buku, menonton film, atau bekerja. Jika anda tidak segera melakukannya, pikiran akan terganggu karena selalu dibayang-bayangi kejadian masa lalu. Cara ini bermanfaat untuk mengembalikan kembali keseimbangan hidup anda.
Lebih mendekatkan diri kepada lingkungan sosial juga bisa mengurangi stress akibat trauma. Ketika Anda sering menyendiri, kecenderungan untuk teringat pada trauma sangatlah besar dibanding ketika Anda berkumpul bersama keluarga. Mungkin Anda memerlukan waktu untuk me time, tetapi itu tidak menjamin kondisi mental anda akan selalu stabil. Agar me time berkualitas, cobalah membaca buku buku-buku motivasi atau melakukan hobi.
Trauma memang sebuah hal yang wajar, tetapi mungkin juga tidak jika kita terlalu menganggapnya sepele. Setiap orang pasti ingin hidup dalam keadaan yang aman, damai, dan tentram tanpa hambatan. Namun itu hanya bisa terjadi jika Anda berusaha mengendalikan emosi dan menjaga kondisi mental, dengan menghindari hal-hal yang bisa memicunya. Semoga bermanfaat!
Discussion about this post