Beritapilihan.web.id – Seni mural kini tidak hanya sebatas tindakan vandalisme semata. Kini mural menjadi salah satu karya seni yang dapat dikomersilkan.
Bahkan di Indonesia pun kini banyak sekali seniman perorangan maupun perusahaan yang menawarkan jasa mural atau jasa lukis dinding.
Di negara lain mural-mural yang dilukis di tembok jalanan atau gedung-gedung yang tak terpakai (street art) menjadi salah satu daya tarik dari daerah tersebut.
Banyak karya-karya seni jalanan atau street art yang begitu terkenal hingga ke kancah internasional.
Nah, berbicara mengenai karya seni mural yang terkenal tentu tidak luput dari seorang seniman mural yang hebat dibelakangnya.
Kadangkala kita hanya tahu dan menikmati hasil karya seni nya saja tanpa tahu siapa seniman dibalik karya seni tersebut.
Eduardo Kobra merupakan salah satu seniman dengan karya seni mural yang mempunyai ciri khas tersendiri dari segi warna yang digunakan pada tiap karya seni nya.
Ia menyebut dirinya “Street Artist Soldier” dengan karya-karya nya yang dapat kamu temui pada dinding-dinding jalanan hingga gedung yang menjulang tinggi di Sao Paulo.
Eduardo Kobra merupakan seorang street artis asal Brasil. Ia lahir pada 1 Januari 1976 di Sao Paulo, Brasil.
Karya seni mural nya yang begitu melegenda tidak hanya ditemui di kota kelahirannya tapi juga di berbagai negara lainnya seperti New York misalnya.
Eduardo Kobra memulai karirnya pada bidang seni jalanan sejak 1987 di kota kelahirannya di Sao Paulo ketika dirinya berusia 12 tahun.
Jumlah karya seni mural nya mencapai 3.000-an yang ada di berbagai daerah di lima benua yang berbeda.
Dari sekian banyak mural yang dihasilkan, sebagian adalah permintaan atau job dari orang lain sedangkan sebagian lagi memang inisiatif dan idenya sendiri.
Langsung saja ini dia berbagai potret hasil karya mural Eduardo Kobra yang begitu mengagumkan.
Gadis Yazidi
Eduardo Kobra merupakan salah satu muralis yang kerap sekali mengangkat berbagai isu yang terjadi di kehidupan menjadi sebuah mural yang mengandung banyak makna.
Seperti salah satu karya nya yang satu ini yaitu sebuah mural yang dibuat sebagai bentuk solidaritas atas kejadian genosida Yazidi.
Peristiwa ini merupakan pembasmian suku Yazidi yang dilakukan oleh Negara Islam Irak dan Syam, NIIS, atau ISIS. Mereka melakukan penculikan terhadap wanita-wanita Yazidi serta pembunuhan besar-besaran.
Mural di Dubai Canvas
Dubai Canvas adalah festival seni publik yang unik yang diselenggarakan oleh Brand Dubai, cabang kreatif dari Kantor Media Dubai (GDMO). Acara tahunan, yang diluncurkan pada 2015, menyediakan platform bagi seniman terkenal dari seluruh dunia untuk memamerkan kreasi mereka di ruang publik.
Festival ini juga merupakan bagian dari tujuan Brand Dubai untuk mengorganisir acara budaya yang berkontribusi untuk meningkatkan suasana artistik dan budaya Dubai dan mendukung perkembangannya menjadi pusat budaya global.
Eduardo Kobra ini menjadi salah satu seniman terkenal yang ikut memamerkan kemampuan seni nya dengan membuat sebuah mural beberapa ekor kuda yang begitu mempesona.
Mark Twin di Albright – Knox Museum
Mural berikutnya yaitu mural yang ada di Albright-Knox museum. Seniman yang satu ini diminta secara khusus untuk membuat mural tentang Mark Twain.
Mark Twain merupakan seorang penulis yang cukup terkenal dengan berbagai hasil karya tulis novelnya.Tidak hanya sebagai seorang penulis, Mark Twain juga aktif dalam memerangi rasisme.
Dalam kesempatan membuat mural ini, Eduardo Kobra menambahkan potret John T. Lewis yakni sahabat Mark Twain yang merupakan keturunan orang Afrika-Amerika.
Bisa kamu lihat begitu gagahnya sosok Mark Twain yang digambarkan pada dinding gedung Albright-Knox museum.
Lukisan dinding yang dibuat terlihat begitu realistis dengan tidak menghilangkan ciri khas dari semua karya lukisnya yakni penggunaan warna.
Potret Seniman Terkenal
Lukisan dinding yang satu ini tidak kalah menarik dari beberapa mural yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Salah satu karya mural Eduardo Kobra pada tahun 2020 ini menggambar potret empat orang seniman yang terkenal yakni Andy Warhol, Frida Kahlo, Keith Haring and Basquiat.
Latar dalam mural ini mengacu pada Gunung Rushmore yang memiliki arti tentang nilai-nilai dari empat presiden Amerika ini yang sangat terkait dengan cita-cita kebebasan, demokrasi, kesetaraan, dan perdamaian.
Lima Imigran Asli di New York
City-As-School menjadi salah satu tempat yang ikut menjadi saksi bagaimana hebatnya goresan tangan Eduardo Kobra.
Jika kamu melewati bagian depan sekolah umum yang berlokasi di Manhattan West Village ini, kamu dapat melihat lukisan dinding yang begitu menawan.
Lukisan dinding yang satu ini merupakan karya terbesar yang Eduardo Kobra buat dalam karya seni nya yang bertajuk “Colors For Freedom”
Dinding dengan ukuran 800 meter persegi ini menampilkan potret lima imigran asli yang tiba di New York sekitar 100 tahun yang lalu dan telah mengunjungi Pulau Ellis.
Pulau Ellis sendiri merupakan pintu masuk orang asing yang datang ke Amerika Serikat antara akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Roy Lichtenstein
Sebagian besar karya lukisan dinding Eduardo Kobra adalah mengangkat tokoh-tokoh terkenal di dunia.
Kali ini salah satu tokoh yang dipilih untuk dilukis pada media dinding yang cukup besar ini yaitu Roy Lichtenstein. Roy Lichtenstein sendiri merupakan seorang Pop Art berkewarganegaraan Amerika Serikat.
Mural yang satu ini merupakan salah satu dari 19 mural yang Eduardo Kobra buat di New York pada tahun 2018.
Lukisan yang menampilkan potret seorang Pop Art ini dipamerkan di Midtown East, di lingkungan yang sama tempat dimana Roy Lichtenstein tinggal (1923-1997).
Dalam karya seninya kali ini, Eduardo tidak hanya memberikan sentuhan ciri khas dari lukisan dindingnya yang berupa detail geometris serta pengunaan warna yang biasa dipakai dalam karya seninya.
Pada bagian kanan mural yang satu ini juga menonjolkan ciri khas dari karya-karya Roy Lichtenstein seperti misalnya gelembung percakapan yang biasa ada pada komik serta background berwarna kuning dengan detail dot yang umum pada karya-karyanya.
Di dalam gelembung tidak lupa juga menyisipkan sebuah kata “Peace” dimana kata ini menunjukkan sosok Roy Lichtenstein yang pernah berjanji untuk menyebarkan dan menciptakan perdamaian.
Discussion about this post