Beritapilihan.web.id – Bata ringan adalah terobosan baru untuk membuat sebuah dinding. Bata ini berbentuk balok yang besarnya 8-12 kali bata merah. Paling mudah ditemukan di daerah pembangunan mall atau hotel yang bertingkat. Namun masih banyak orang yang bertanya-tanya, manakah yang lebih baik: bata merah atau bata ringan?
Mungkin Anda berpikir adalah cara yang paling tepat bertanya pada kontraktor. Jawaban mereka sudah pasti beragam. Ada yang pro bata merah, dan pro bata ringan. Kepentingan untuk mendapatkan laba bebih banyak, seringkali membuat penilaian menjadi bias.
Tapi ini faktanya:
1. Bata ringan lebih ringan
Jika Anda membandingkan berat dinding per meter persegi, Anda akan menemukan bahwa bata ringan hingga 60% dibandingkan dengan dinding bata merah. Sering orang berasumsi bahwa ringan berarti tidak kokoh. Nyatanya kekuatan sebuah bangunan ditentukan oleh struktur, kekuatan sebuah dinding dipengaruhi oleh semennya. Tentu developer pembangun mall dan apartemen tidak akan menggunakan bata ringan jika asumsi itu benar.
2. Lebih cepat
Dengan dimensi yang lebih besar tapi jauh lebih ringan, tukang dapat membangun hingga 3x lebih cepat dibandingkan dengan bata merah. Kecepatan ini biasa disukai oleh developer perumahan karena tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk membangun sehingga dapat segera beralih ke proyek lainnya.
3. Lebih Murah
Banyak orang salah paham dalam memaknai hal ini. Kenyataannya, biaya pembelian bata merah lebih hemat 50% dibandingkan dengan bata ringan. Tapi dengan kecepatan kerja dan hasil yang lebih cepat diselesaikan, biaya tenaga kerja bisa ditekan. Pada rumah kelas menengah, batu bata memakan 15% dari total biaya, sedangkan biaya tenaga kerja memakan 25% dari total biaya. Lumayan menghematkan jika bisa berkutang sampai 50%.
4. Tahan api
Alasan utama bangunan tinggi lebih banyak menggunakan bata ringan adalah kemampuan bata ringan yang tahan api. Jika pada suatu blok terjadi kebakaran, maka ruangan sebelah tidak akan dengan cepat menyalurkan api
5. Tahan air
Air selalu menjadi musuh utama tempat tinggal. Air tanah bisa naik ke dinding. Resiko air tanah merembes ke atas akan lebih besar jika Anda menggunakan bata merah. Hal itu terjadi karena bata merah terbuat dari tanah liat yang memiliki pori-pori besar yang saling terhubung. ketika air membasahi satu sisi, dengan proses kapilarisasi, sisi lain bata merah tersebut juga akan basah. Berbeda dengan bata ringan yang memiliki banya pori-pori kecil yang tidak saling terhubung, air tidak akan merembes. Bahkan terapung ketika dicelupkan ke dalam air
Discussion about this post